salam dari melaka.....
seringkali kita mendengar ungkapan "kalaulah aku kaya".kemudian akan terbit angan angan "aku akan bersedekah" atau "aku akan berbuat kebajikan" atau "aku akan dirikan rumah anak2 yatim".
adakalanya pengucapan dimulut tak sama dengan laku perbuatan...
berapa ramaikah ummat manusia didunia ini yang mampu memisahkan kekayaannya dengan kedudukannya sebagai manusia hina?
ingatkah kita tentang kisah tsa'labah?ummat yang bertuah kerana dapat melihat RASULULLAH.ummat yang bertuah kerana pernah barbai'ah kepada RASULULLAH.ummat yang bertuah kerana pernah bersolat dibelakang RASULULLAH.keimanannya ketika tidak mempunyai apa2 selain sehelai jubahnya tidak dapat disangkal lagi...dalam keadaan fakir...dia masih mampu mendirikan solat jemaah...tiada pernah dia berburuk sangka terhadap ALLAH dan RASULULLAH...
namun...apa yang terjadi kepadanya setelah dikurniakan harta kekayaan yang melimpah ruah?sedangkan pernah satu ketika dia berjanji dihadapan RASULULLAH bahawasanya tidak ditinggalkan ia akan solat dibelakang baginda malah meletakkan azam bahawasanya dia akan lebih tunduk kepada ALLAH untuk mensyukuri nikmatNYA.biarpun berkali kali RASULULLAH menegaskan "kamu tidak mampu...kamu tidak mampu"...namun tekanannya terhadap kemiskinan telah membutakan mata serta hatinya untuk menerima sabda junjungan tercinta.
apa yang terjadi padanya?semakin bertambahnya kekayaan,membuatkan dia lupa dengan segala janjinya...dan semakin jauhlah ia untuk bersolat jemaah...
apa yang terjadi padanya?ketika dihalaunya utusan RASULULLAH untuk mengambil bahagian zakat...hinggakan dicela akan dia oleh RASULULLAH..tidak diterima zakatnya oleh baginda dan berterusan pada saat kekhalifahan Uthman Ibn 'Affan RA.
seringkali kita menggunapakai SABDA RASULULLAH :"bekerjalah seolah olah kamu akan hidup 1000 tahun lagi".
namun...dimana pula kita letakkan sebahagian hadith itu "beramallah seolah olah akan mati esok hari".
manusia yang bekerja siang dan malam hinggakan tiada masa untuk menunaikan hak ALLAH hinggakan lupa untuk bersolat,lupa untuk mencari ilmu,lupa untuk beramal...berkatkah kekayaan yang dicarinya itu?memanglah rezeki yang dicarinya itu datangnya dari sumber yang halal...tapi halal lagikah jika terus menerus melanggar perintah ALLAH semata mata hendak mencari rezeki yang kononnya dikatakan halal itu?
seringkali juga kita menompok nompokkan harta dengan beralasan "untuk masa depan anak dan isteri"
wahai jiwa....bukan kamu yang menentukan nasib dan takdir anak isterimu...kamu tiada hak untuk mencipta masa depan diri,isteri dan anak anakmu....segala galanya telahpun ditentukan oleh ALLAH.
malah ketika kamu sudah berharta,anak anakmu juga telahpun bekerjaya dan mempunyai keluarganya sendiri....mengapa masih menggila dengan harta harta mu?tiada langsungkan niat dihatimu untuk mengagihkan sedikit kekayaanmu pada insan yang lebih memerlukan?
umurmu telah lanjut....menunggu masa untuk dituai....namamu menjadi siulan perkuburan...wajahmu menjadi tatapan malaikat maut....mengapa perlu menyibukkan lagi dengan urusan dunia?
tidakkah engkau mengambil iktibar akan kisah sayyidina Abu Bakr RA?ketika beliau menginfakkan seluruh harta kekayaannya pada jalan jihad fisabilillah...ketika beliau ditanya oleh RASULULLAH SAW "apa yang telah engkau tinggalkan untuk keluargamu?" lalu dijawabnya "yang kutinggalkan untuk keluargaku hanyalah ALLAH DAN RASUL".
ingatlah...ketika kamu masih mampu bersedekah dan menderma....ALLAH masih mengujimu dengan perasaanmu....ketika kamu berbesar hati dengan amalanmu...lalu dibisikkan oleh syaitan ketelingamu...hingga menjadikan dirimu seorang yang riak...membangga banggakan perilakumu...menyebarkan sedekahmu dimata dunia...mencari redha manusia agar mereka memuji mujimu...
ketika kamu berkuasa...kamu sombong terhadap pekerja pekerja mu....kamu merasakan jauhnya perbezaan darjatmu dengan mereka....
kamu berterusan dengan sifat tuhan....berterusan memakai selendang tuhan...
sedarkah kamu sebenarnya sedang mencari murka tuhan?sedang hampir dengan lakhnat tuhan?
kononnya kamu menjadikan Abdul Rahman Bin Auf sebagai idolamu...
namun sedarkah kamu Abdul Rahman Bin Auf pernah cuba menjadi papa?bukan sekali dua tapi berulang ulang kali....namun telahpun ditakdirkan oleh ALLAH beliau menjadi hartawan hingga akhir hayat beliau...
tapi kamu...pernahkah cuba menjadi fakir?pernahkah cuba menjalani kehidupan seperti RASULULLAH?bersifat QANAAH?cukup dengan apa yang ada?
kamu bekerja...bekerja...dan bekerja seolah olah kamu akan hidup selamanya...dimana pula peganganmu untuk beramal bagaikan akan mati esok hari?
telah Bersabda Nabi junjungan SAW:
"Seandainya anak Adam memiliki selembah emas, ia akan berharap keduanya, jika ia memiliki dua lembah (emas), ia akan mengharap ketiganya. Dan anak adam tidaklah mengisi perutnya kecuali tanah."
berhati hatilah wahai jiwa....
ketika ALLAH melimpah ruahkan nikmatnya padamu....itulah petanda bahawasanya ALLAH ingin menjauhkan diri darimu....
berhati hatilah wahai jiwa....na'uzubillahhiminzalik...
-WALLAHUA'LAM-
Sunday, November 29, 2009
Saturday, November 28, 2009
PENGASIHNYA ALLAH
salam dari melaka.....
setiap apa yang kita lakukan...sebenarnya bukan kita yang lakukan....
kita sering mengatakan....LA HAULAWALA KUWWATAILLABILLAH....
maka tak perlu kita mengaku apa yang ada pada diri kita ni adalah hak mutlak diri kita....
dalam hal menanggung permasalahan....ketika tiada seorangpun dikalangan makhluk ALLAH yang melata didunia ni yang mampu untuk membantu...
bukankah sudah masanya kita meletakkan pengharapan pada ALLAH?
ALLAH tak pernah lupa....tak pernah lalai untuk mendengar permohonan kita...
hanyasanya diri kita yang lupa menunaikan tanggungjawab sebagai hamba....
seringkali kita meninggalkan suruhanNYA dan mengingkari laranganNYA....
pun begitu DIA masih menyelimuti diri kita dengan sifat AR RAHMAN dan AR RAHIM NYA....
biar betapa luasnya lautan dosa yang telah kita lakukan....DIA masih memberikan rezeki kepada kita....
masih mencukupkan keperluan diri kita di dunia ini....
maka dalam hal keadaan memiliki belas kasihNYA....
belum tiba masanya lagikah untuk kita sujud mensyukuri akan segala nikmatNYA yang telah kita kecapi?
Sabda Rasulullah SAW didalam sebuah hadith Qudsi yang bermaksud:
ALLAH SWT telah Berfirman :"Aku berada pada i’tiqad hamba-hambaKu,dan Aku bersama mereka yang mengingatiku, bila mereka mengingatiku dalam diri mereka,Aku mengingati mereka dalam diriKU,jika mereka mengingatiKu di hadapan khalayak ramai, Aku mengingatinya di depan khalayak ramai yang lebih mulia daripada itu (para malaikat, anbiya’ , awliya’), jika hambaKu mendekatiku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta, jika hambaKu mendekatiKu sehasta, Aku mendekatinya sedepa, dan jika dia mendatangiKu secara berjalan, Aku datanginya secara berlari." (HR Al Bukhari dan Muslim)
kasihNYA tiada sempadan....hanya kita sahaja yang tidak mahu mendakapinya....
kita mengambil hanya pada keadaan tertentu...
mencintaiNYA ketika dilanda musibah....mendekatiNYA hanya disaat mengharapkan nikmat...
pun begitu DIA tetap dengan sifat MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANGNYA....
diceritakan pada suatu hari...seorang majusi meminta kepada nabi ibrahim....mengharapkan belas ikhsan nabiyALLAH untuk berlindung dari kesejukan malam dan kelaparan..
maka diminta nabiyALLAH kepada si majusi itu untuk menerima ALLAH sebagai tuhan...namun permintaan itu tidak dipenuhi oleh si majusi itu....
lalu dihalaulah majusi itu oleh nabi ibrahim....
selang beberapa waktu....mencarilah nabiyALLAH akan majusi itu dan terjumpalah disuatu tempat...sambil meminta maaf,nabiyALLAH mempelawa majusi itu untuk bermalam dirumahnya...
maka hairanlah simajusi itu akan tingkahlaku nabiyALLAH kerana dalam beberapa ketika sahaja berubahlah pendirian nabi ibrahim terhadapnya...
ditanyakan hal ini kepada nabi ibrahim....lalu nabi ibrahim berkata...ketika engkau berlalu pergi dari rumahku,aku telah ditegur oleh tuhanku.kataNYA:
"Hai Ibrahim, kenapa kau usir hamba-Ku itu? Apakah kau membencinya hanya karena ia menyembah api dan melupakan Aku sebagai Tuhan Pemberi rizeki yang telah Kuberikan padamu? Tidak tahukah engkau, siapa yang telah menciptakan simajusi itu, yang memberinya rezeki dan yang mendorong hatinya supaya bertamu ke rumahmu sebagai nabi-Ku? ketika dia lapar,AKU lah yang memberinya makan.ketika dia haus,AKU lah yang memberinya minum.ketika dia sakit,AKULAH yang menyembuhkannya.dan ketika dia bersedih,AKU LAH yang menghiburkannya/Semua adalah kehendak-Ku. Jika berterusan, ia tidak juga kau beri makanan, padahal semua yang kau miliki saat ini adalah pemberian-Ku, lalu apa kau tidak khuatir dia berpikir sama antara Aku sebagai tuhanmu dan api yang ia sembah? Padahal, Akulah Allah, Tuhan yang berhak disembah, Yang Maha Kaya dan Pemberi rizeki!”.
maka dalam keadaan ALLAH yang memiliki kasih sayang terhadap semua hambaNYA....masih belum masanya lagikah kita mensyukuri akan segala nikmatnya dengan cara sujud menyembahNYA...melakukan segala perintahNYA dan meninggalkan segala laranganNYA?
-WALLAHUA'LAM-
setiap apa yang kita lakukan...sebenarnya bukan kita yang lakukan....
kita sering mengatakan....LA HAULAWALA KUWWATAILLABILLAH....
maka tak perlu kita mengaku apa yang ada pada diri kita ni adalah hak mutlak diri kita....
dalam hal menanggung permasalahan....ketika tiada seorangpun dikalangan makhluk ALLAH yang melata didunia ni yang mampu untuk membantu...
bukankah sudah masanya kita meletakkan pengharapan pada ALLAH?
ALLAH tak pernah lupa....tak pernah lalai untuk mendengar permohonan kita...
hanyasanya diri kita yang lupa menunaikan tanggungjawab sebagai hamba....
seringkali kita meninggalkan suruhanNYA dan mengingkari laranganNYA....
pun begitu DIA masih menyelimuti diri kita dengan sifat AR RAHMAN dan AR RAHIM NYA....
biar betapa luasnya lautan dosa yang telah kita lakukan....DIA masih memberikan rezeki kepada kita....
masih mencukupkan keperluan diri kita di dunia ini....
maka dalam hal keadaan memiliki belas kasihNYA....
belum tiba masanya lagikah untuk kita sujud mensyukuri akan segala nikmatNYA yang telah kita kecapi?
Sabda Rasulullah SAW didalam sebuah hadith Qudsi yang bermaksud:
ALLAH SWT telah Berfirman :"Aku berada pada i’tiqad hamba-hambaKu,dan Aku bersama mereka yang mengingatiku, bila mereka mengingatiku dalam diri mereka,Aku mengingati mereka dalam diriKU,jika mereka mengingatiKu di hadapan khalayak ramai, Aku mengingatinya di depan khalayak ramai yang lebih mulia daripada itu (para malaikat, anbiya’ , awliya’), jika hambaKu mendekatiku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta, jika hambaKu mendekatiKu sehasta, Aku mendekatinya sedepa, dan jika dia mendatangiKu secara berjalan, Aku datanginya secara berlari." (HR Al Bukhari dan Muslim)
kasihNYA tiada sempadan....hanya kita sahaja yang tidak mahu mendakapinya....
kita mengambil hanya pada keadaan tertentu...
mencintaiNYA ketika dilanda musibah....mendekatiNYA hanya disaat mengharapkan nikmat...
pun begitu DIA tetap dengan sifat MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANGNYA....
diceritakan pada suatu hari...seorang majusi meminta kepada nabi ibrahim....mengharapkan belas ikhsan nabiyALLAH untuk berlindung dari kesejukan malam dan kelaparan..
maka diminta nabiyALLAH kepada si majusi itu untuk menerima ALLAH sebagai tuhan...namun permintaan itu tidak dipenuhi oleh si majusi itu....
lalu dihalaulah majusi itu oleh nabi ibrahim....
selang beberapa waktu....mencarilah nabiyALLAH akan majusi itu dan terjumpalah disuatu tempat...sambil meminta maaf,nabiyALLAH mempelawa majusi itu untuk bermalam dirumahnya...
maka hairanlah simajusi itu akan tingkahlaku nabiyALLAH kerana dalam beberapa ketika sahaja berubahlah pendirian nabi ibrahim terhadapnya...
ditanyakan hal ini kepada nabi ibrahim....lalu nabi ibrahim berkata...ketika engkau berlalu pergi dari rumahku,aku telah ditegur oleh tuhanku.kataNYA:
"Hai Ibrahim, kenapa kau usir hamba-Ku itu? Apakah kau membencinya hanya karena ia menyembah api dan melupakan Aku sebagai Tuhan Pemberi rizeki yang telah Kuberikan padamu? Tidak tahukah engkau, siapa yang telah menciptakan simajusi itu, yang memberinya rezeki dan yang mendorong hatinya supaya bertamu ke rumahmu sebagai nabi-Ku? ketika dia lapar,AKU lah yang memberinya makan.ketika dia haus,AKU lah yang memberinya minum.ketika dia sakit,AKULAH yang menyembuhkannya.dan ketika dia bersedih,AKU LAH yang menghiburkannya/Semua adalah kehendak-Ku. Jika berterusan, ia tidak juga kau beri makanan, padahal semua yang kau miliki saat ini adalah pemberian-Ku, lalu apa kau tidak khuatir dia berpikir sama antara Aku sebagai tuhanmu dan api yang ia sembah? Padahal, Akulah Allah, Tuhan yang berhak disembah, Yang Maha Kaya dan Pemberi rizeki!”.
maka dalam keadaan ALLAH yang memiliki kasih sayang terhadap semua hambaNYA....masih belum masanya lagikah kita mensyukuri akan segala nikmatnya dengan cara sujud menyembahNYA...melakukan segala perintahNYA dan meninggalkan segala laranganNYA?
-WALLAHUA'LAM-
Thursday, November 26, 2009
Wednesday, November 25, 2009
SELAMAT MENYAMBUT AIDILADHA
salam dari melaka.....
selamat menyambut hari raya aidiladha....
maaf zahir dan bathin...
kepada mereka yang keluarga atau sanak saudaranya mengerjakan haji...
saya mendoakan agar memperolehi haji mabrur...dan seterusnya buat semua umat islam yang mengerjakan rukun islam kelima pada tahun ini.....
AMIN...AMIN...AMIN...
Saturday, November 21, 2009
kau sahabat kau teman
salam dari melaka.....
khas buat arwah sahabat2 yang telah telebih dahulu menghadap Ilahi...
kenangan bersamamu tetap tersemat rapi disanubari...
AL-FATIHAH
amin...amin...amin...
khas buat arwah sahabat2 yang telah telebih dahulu menghadap Ilahi...
kenangan bersamamu tetap tersemat rapi disanubari...
AL-FATIHAH
amin...amin...amin...
Telah tiba saat waktu kau tinggalkan kami
Kerana takdir yang Maha Esa telah menetapkan
Sedih rasanya hati ini bila mngenangkan
Kau sahabatku kau teman sejati
Tulus ikhlasmu luhur budimu bagai tiada pengganti
Senyum tawamu juga katamu menghiburkan kami
Memori indah kita bersama terus bersemadi
Kau sahabatku kau teman sejati
Sudah ditakdirkan kau pergi dulu
Di saat kau masih diperlukan
Tuhan lebih menyayangi dirimu
Ku pasrah diatas kehendak yang Esa
Ya Allah,tempatkannya di tempat yang mulia
Tempat yang kau janjikan nikmat untuk hamba Mu
Sahabatku akan ku teruskan perjuangan ini
Walau ku tahu kau tiada di sisi
Perjuangan kita masih jauh beribu batu
Selagi roh masih di jasad hidup diteruskan
Sedih rasa hati ini mengenangkan dikau
Bagai semalam kau bersama kami
Moga amanlah dan bahagia dikau di sana
Setangkai doa juga Fatehah terus kukirimkan
Moga di sana kau bersama para solehin
Kerana takdir yang Maha Esa telah menetapkan
Sedih rasanya hati ini bila mngenangkan
Kau sahabatku kau teman sejati
Tulus ikhlasmu luhur budimu bagai tiada pengganti
Senyum tawamu juga katamu menghiburkan kami
Memori indah kita bersama terus bersemadi
Kau sahabatku kau teman sejati
Sudah ditakdirkan kau pergi dulu
Di saat kau masih diperlukan
Tuhan lebih menyayangi dirimu
Ku pasrah diatas kehendak yang Esa
Ya Allah,tempatkannya di tempat yang mulia
Tempat yang kau janjikan nikmat untuk hamba Mu
Sahabatku akan ku teruskan perjuangan ini
Walau ku tahu kau tiada di sisi
Perjuangan kita masih jauh beribu batu
Selagi roh masih di jasad hidup diteruskan
Sedih rasa hati ini mengenangkan dikau
Bagai semalam kau bersama kami
Moga amanlah dan bahagia dikau di sana
Setangkai doa juga Fatehah terus kukirimkan
Moga di sana kau bersama para solehin
Ku sahabatku kau teman sejati
P/S: sila letakkan nama arwah sahabat2 saudara/saudari...
insyALLAH kami akan lakukan tahlil ringkas buat mereka....
insyALLAH kami akan lakukan tahlil ringkas buat mereka....
Saturday, November 14, 2009
kita hanyalah hamba
salam dari melaka....
mana yang dikatakan kesenangan dalam hidup?
ketika kita cuma mencari kebahagiaan untuk meletakkan diri kita dalam keadaan selesa dimuka bumi ALLAH ini....tanpa kesakitan,tanpa kesengsaraan,tanpa keluh kesah...tiba disatu peringkat,kesenangan kita direnggut dalam sekelip mata sahaja....
maka...penilaian apakah kita terhadap yang ESA?
manusia tidak dijadikan sempurna.....tidak juga dijadikan sama tarafnya...ada yang miskin,ada yang kaya,ada yang gembira,ada pula yang berduka.....rantaian ini akan silih berganti sebagaimana silih bergantinya baka dan keturunan kita di dunia....
nikmat dan ujian yang telah diperuntukkan oleh yang Maha Pencipta terhadap diri kita,adalah satu keadilan dariNYA.
disenangkan kita agar sentiasa sujud dan mensyukuri akan nikmatNYA....agar mudah melangkah untuk mengenaliNYA....
diuji pula akan diri kita agar ada sifat redha dan sabar terhadap ketentuannya.....supaya sedar bahawa diri kita hanyalah ciptaan yang bertaraf hamba...agar mudah menerima akan hakikat Qada' dan QadarNya.
bukankah ketentuan baik dan ketentuan buruk itu adalah keseimbangan takdir dariNya?
maka disaat kita gembira,,,membiarkan kelekaan mengatasi akal fikiran...menghanyutkan diri kita agar lupa tanggungjawab pada sang pencipta...menyebarkan sifat mazmumah agar menguasai seluruh anggota jasad.....terlena dibuai nafsu dan bisikan syaitan...semakin jauh....jauh untuk berusaha mendekatiNYA....
maka ketika dirundung duka....berhakkah untuk mengatakan tiada keadilan dari yang ESA?
berapa lama kedukaan itu telah kita tangggung jika hendak dibandingkan nikmat dan kesenangan yang telah kita perolehi?
tunduk dan renungilah tempat letaknya hati itu ....berdenyutkah hati itu kerana sabar atau berdegup kerana berputus asa?
dalam keadaan kita bersandarkan kepada ikhsan ALLAH semata mata...maka dimanakah letaknya nilai diri ketika meminta dalam keadaan tergesa gesa?tiada kesabaran mengharapkan permohonan diperkenankan seberapa segera....
maka manakah yang dinamakan hamba disaat biadap terhadap Tuannya?
adakah layak penggelar hamba meminta minta tanpa usaha dan taat setia?
kedukaan bukan jalan untuk meletakkan jauhnya harapan agar mengecap kebahagiaan...
sedangkan putus asa menjadi teman berpaling dari mendapat rahmat Tuhan....
mengalirkah darah kita kerana meninggikan darjat agamaNYA?atau titisan airmata semata mata kerana kejian manusia?atau keluh kesah kerana diterjah kehidupan papa?
dimanakah letaknya DIA dalam diri ketika berduka nestapa?kemanakah hilangnya ingatan kepada RASULULLAH tercinta?mencari ketenangan dengan kalimahNYA...meniti kehidupan berpandukan sunnahnya?
atau terus leka...terus lupa....biarpun dalam keadaan hiba....meskipun beroleh derita....
ketika tidak tertanggung ujian dan dugaan...serahkanlah kembali padaNYA...kerana DIA yang empunya segalanya....sedih,duka,hiba mahupun celaka....
tiada yang mampu membantu....tiada makhluk...tiada manusia....hanya DIA...hanya DIA...
sedarilah....biar betapa dahsyatnya kita diuji didunia....ianya menunjukkan kasih sayangNYA...
dikala mampu menyirami diri dengan keredhaan dan kesabaran....disitu juga letaknya tingkatan iman....
tiada yang sia sia....tiada....
bukankan ALLAH itu MAHA SEGALA GALANYA.....
hanya kerana kita tidak diperhatikan hikmahnya....sekiranya terbuka hijabNYA....akan tiada keraguan akan jalan yang telah ditentukan....dan tidak mungkin terhela nafas rungutan atas segala keburukan.....
maka bersangka baiklah hamba........bersangka baiklah pada Tuannya.....
redhalah akan baik dan buruk takdiranNYA....dan bersabarlah dengan ujianNYA....
kita diwujudkan hanyalah untuk menyembahNYA semata mata.....untuk menzahirkan betapa besar kekuasaanNYA....tiada yang lainnya....tiada...
jika DIA mengurniakan nikmat....atau menurunkan murka.....segalanya itu adalah hakNYA........kerana DIA adalah PENCIPTA.......
-WALLAHUA'LAM-
mana yang dikatakan kesenangan dalam hidup?
ketika kita cuma mencari kebahagiaan untuk meletakkan diri kita dalam keadaan selesa dimuka bumi ALLAH ini....tanpa kesakitan,tanpa kesengsaraan,tanpa keluh kesah...tiba disatu peringkat,kesenangan kita direnggut dalam sekelip mata sahaja....
maka...penilaian apakah kita terhadap yang ESA?
manusia tidak dijadikan sempurna.....tidak juga dijadikan sama tarafnya...ada yang miskin,ada yang kaya,ada yang gembira,ada pula yang berduka.....rantaian ini akan silih berganti sebagaimana silih bergantinya baka dan keturunan kita di dunia....
nikmat dan ujian yang telah diperuntukkan oleh yang Maha Pencipta terhadap diri kita,adalah satu keadilan dariNYA.
disenangkan kita agar sentiasa sujud dan mensyukuri akan nikmatNYA....agar mudah melangkah untuk mengenaliNYA....
diuji pula akan diri kita agar ada sifat redha dan sabar terhadap ketentuannya.....supaya sedar bahawa diri kita hanyalah ciptaan yang bertaraf hamba...agar mudah menerima akan hakikat Qada' dan QadarNya.
bukankah ketentuan baik dan ketentuan buruk itu adalah keseimbangan takdir dariNya?
maka disaat kita gembira,,,membiarkan kelekaan mengatasi akal fikiran...menghanyutkan diri kita agar lupa tanggungjawab pada sang pencipta...menyebarkan sifat mazmumah agar menguasai seluruh anggota jasad.....terlena dibuai nafsu dan bisikan syaitan...semakin jauh....jauh untuk berusaha mendekatiNYA....
maka ketika dirundung duka....berhakkah untuk mengatakan tiada keadilan dari yang ESA?
berapa lama kedukaan itu telah kita tangggung jika hendak dibandingkan nikmat dan kesenangan yang telah kita perolehi?
tunduk dan renungilah tempat letaknya hati itu ....berdenyutkah hati itu kerana sabar atau berdegup kerana berputus asa?
dalam keadaan kita bersandarkan kepada ikhsan ALLAH semata mata...maka dimanakah letaknya nilai diri ketika meminta dalam keadaan tergesa gesa?tiada kesabaran mengharapkan permohonan diperkenankan seberapa segera....
maka manakah yang dinamakan hamba disaat biadap terhadap Tuannya?
adakah layak penggelar hamba meminta minta tanpa usaha dan taat setia?
kedukaan bukan jalan untuk meletakkan jauhnya harapan agar mengecap kebahagiaan...
sedangkan putus asa menjadi teman berpaling dari mendapat rahmat Tuhan....
mengalirkah darah kita kerana meninggikan darjat agamaNYA?atau titisan airmata semata mata kerana kejian manusia?atau keluh kesah kerana diterjah kehidupan papa?
dimanakah letaknya DIA dalam diri ketika berduka nestapa?kemanakah hilangnya ingatan kepada RASULULLAH tercinta?mencari ketenangan dengan kalimahNYA...meniti kehidupan berpandukan sunnahnya?
atau terus leka...terus lupa....biarpun dalam keadaan hiba....meskipun beroleh derita....
ketika tidak tertanggung ujian dan dugaan...serahkanlah kembali padaNYA...kerana DIA yang empunya segalanya....sedih,duka,hiba mahupun celaka....
tiada yang mampu membantu....tiada makhluk...tiada manusia....hanya DIA...hanya DIA...
sedarilah....biar betapa dahsyatnya kita diuji didunia....ianya menunjukkan kasih sayangNYA...
dikala mampu menyirami diri dengan keredhaan dan kesabaran....disitu juga letaknya tingkatan iman....
tiada yang sia sia....tiada....
bukankan ALLAH itu MAHA SEGALA GALANYA.....
hanya kerana kita tidak diperhatikan hikmahnya....sekiranya terbuka hijabNYA....akan tiada keraguan akan jalan yang telah ditentukan....dan tidak mungkin terhela nafas rungutan atas segala keburukan.....
maka bersangka baiklah hamba........bersangka baiklah pada Tuannya.....
redhalah akan baik dan buruk takdiranNYA....dan bersabarlah dengan ujianNYA....
kita diwujudkan hanyalah untuk menyembahNYA semata mata.....untuk menzahirkan betapa besar kekuasaanNYA....tiada yang lainnya....tiada...
jika DIA mengurniakan nikmat....atau menurunkan murka.....segalanya itu adalah hakNYA........kerana DIA adalah PENCIPTA.......
-WALLAHUA'LAM-
Sunday, November 1, 2009
teksi-teksi seantero dunia
Subscribe to:
Posts (Atom)